
Devin Raih Juara 3 Bawakan Cerita Rakyat Raja Berekor pada Lomba Bercerita dalam Bahasa Daerah Tingkat SMK Se-Provinsi Bangka Belitung Tahun 2025
Belitung-smkn3tanjungpandan.com- Devin berhasil membawakan cerita rakyat Belitung yang berjudul Raja Berekor pada ajang lomba bercerita berbahasa daerah tingkat SMK Se- Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2025. Kegiatan lomba ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diselenggarakan dengan teknis pendaftaran yaitu pada tanggal 15-30 Oktober 2025, pengiriman video pada tanggal 20-30 Oktober 2025, Penjurian pada tanggal 5-7 November 2025 dan pengumuman pemenang pada tanggal 10 November 2025.
Devin merupakan siswa SMK Negeri 3 Tanjungpandan duduk di kelas XI Perhotelan 2.Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, buah hati pasangan dari Ibu Riska Satria dan Ayah Dede Saputra. Siswa yang bercita-cita ingin menjadi Olahragawan dan pengusaha ini berlatih secara mandiri untuk mengikuti lomba bercerita berbahasa daerah Belitung dengan mengangkat judul cerita rakyat Raja Berekor dan dibantu oleh guru pembimbing untuk pengarahan take video terkait properti dan kelengkapan panggung. Untuk tat rias sebagai pemeran seorang kakek-kakek agar tampil maksimal, Devin di bantu oleh siswi bernama Noviera duduk di kelas XI Tata Kecantikan Kulit dan Rambut (TKKR). Tata rias yang menampilkan karakter seorang kakek-kakek sangat maksimal sehingga Devin semakin percaya diri tampil dengan maksimal.

Tema kegiatan lomba bercerita yaitu “Dengan Bahasa dan Cerita Daerah, Kita Lestarikan Budaya Bangka Belitung untuk Generasi Muda yang Berkarakter.” Tujuan diselenggarakan kegiatan lomba bercerita adalah : Pertama yaitu melestarikan bahasa daerah Bangka Belitung melalui media modern agar tetap hidup dikalangan generasi muda. Kedua yaitu menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya lokal sebagai identitas daerah dan bagian dari jati diri bangsa. Ketiga yaitu menghidupkan kembali cerita rakyat dan kearifan lokal yang sarat nilai moral untuk diwariskan kepada generasi berikutnya. Keempat yaitu meningkatkan kreativitas, ekspresi, dan keterampilan komunikasi siswa melalui seni bertutur dalam bahasa daerah. Kelima yaitu membentuk karakter positif seperti percaya diri, keberanian, dan kecintaan pada warisan leluhur. Keenam yaitu memanfaatkan teknologi digital secara positif dengan menjadikan rekaman video sebagai sarana promosi budaya Bangka Belitung di era globalisasi. Ketujuh yaitu memperkuat persatuan dan kebersamaan antar generasi muda di seluruh Bangka Belitung melalui apresiasi bahasa dan budaya daerah.
Baca Juga : Kayla Sabet Juara 1 Duta Zakat Baznas 2025
Latar belakang kegiatan lomba bercerita ini adalah bahasa dan budaya daerah adalah akar jati diri (identitas) kita sebagai bangsa. Di dalamnya tersimpan warisan leluhur, nilai-nilai kehidupan, serta kearifan lokal yang tidak ternilai harganya yang menjadi ciri khas serta pembeda bangsa kita dengan bangsa yang lain. Akan tetapi di era globalisasi ini, eksistensi dan keberadaan dari bahasa dan budaya daerah menghadapi ancaman kepunahan karena masuknya budaya asing yang begitu deras. Jika generasi muda kita tidak peduli, maka bahasa dan budaya kita akan semakin tersisih, bahkan hilang ditelan zaman. Dan bila itu terjadi, maka akan hilang pula sebagian dari identitas bangsa kita. Melestarikan bahasa dan budaya bukan berarti menolak modernisasi, tetapi menjadikannya sumber inspirasi untuk berkreasi dan berinovasi. Dengan begitu, kita tetap bisa maju tanpa kehilangan identitas. Inilah bentuk nyata rasa cinta tanah air, menjaga warisan leluhur, sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Karena sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan merawat budayanya sendiri. Oleh karena itu dalam rangka menyambut hari ulang tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ke -25 , Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengadakan lomba bercerita dalam Bahasa daerah Bangka Belitung untuk siswa jenjang SMA/SMK se Provinsi Kep. Bangka Belitung.

Kegiatan ini dilaksanakan bukan hanya bertujuan untuk menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan bahasa daerah agar tetap hidup di tengah arus globalisasi. Melalui cerita rakyat, nilai moral dan kearifan lokal dapat diwariskan kembali, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas daerah. Selain itu, lomba ini melatih kreativitas, keberanian, dan kepercayaan diri siswa dalam bertutur. Dengan demikian, lomba bercerita dalam bahasa daerah menjadi salah satu upaya nyata membentuk generasi muda Bangka Belitung yang berkarakter, berbudaya, dan siap menjaga warisan leluhur sebagai bagian dari jati diri bangsa.
“ Sebenarnya untuk latihan, saya benar-benar meniatkan diri untuk berusaha yang terbaik, sebelumnya latihan dari 1 minggu sebelum pengumpulan video, namun ternyata antara waktu latihan dan waktu pengumpulan video bergitu mepet. Jadi latihannya cuman berapa jam karena sudah mendekati waktu pengumpulan, sebenarnya saya ingin menolak lomba itu karena saya takut tampil tidak maksimal , tetapi saya terima lomba itu, karena saya pikir apa salahnya untuk mencoba dan juga tidak mau mengecewakan guru yang sudah mempercayakan lomba itu kepada saya. Untuk take video banyak sekali masalah yang saya hadapi, dari mulai handphone untuk merekamnya penuh memor,i sampai dari suara gangguan aktivitas di luar ruangan,tetapi atas dukungan dari guru pembimbing yaitu Ibu Hermila yang sudah effort untuk mengusahakan properti atau segala apapun itu, alhamdulillah 2 jam sebelum waktu pengumpulan video, saya sudah berhasil take videonya. saya take videonya sampai sekitar 30 kali take. saya tidak banyak berharap untuk juara waktu itu, karena bagi saya sudah berani mencoba itulah juara. dan alhamdulillah ternyata saya dikasih kepercayaan untuk meraih juara 3.” Urai Devin dengan rasa haru ataspencapaian prestasi ini.
Kriteria Penilaian Lomba Bercerita sebagai berikut :
1.Penguasaan Bahasa Daerah (30%) → kefasihan, ketepatan kosakata, intonasi. 2.Isi Cerita & Nilai Moral (25%) → kesesuaian dengan tema, pesan yang disampaikan.3.Ekspresi dan Kreativitas (25%) → ekspresi wajah,daya pukau, intonasi, gerak tubuh,gaya bercerita.4.Teknik Penyajian Video (10%) → kualitas suara, gambar, dan kerapian video.5. Kedisiplinan Waktu (10%) → sesuai durasi yang ditentukan.
“ Bersyukur, Alhamdulillah, perjuangan yang tidak sia-sia. Take video di hari terakhir, langsung kirim, walau penuh drama akhirnya video selesai. Bangga dengan Devin, murid yang berbakat dan pantang menyerah. Semoga SMK Negeri 3 Tanjungpandan terus berprestasi.” Ujar Hermila,S.Pd. selaku Guru Pembimbing.
Hal senada diungkapkan oleh Abdul Albar,S.Ag. yang mengungkapkan rasa bangga terhadap Devin yang sudah meraih prestasi Juara 3 pada ajang lomba bercerita berbahasa daerah yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tahun 2025.
“ Alhamdulillah selamat untuk Devin atas pencapaian prestasi meraih juara 3 lomba bercerita yang membawakan judul cerita rakyat Raja Berekor, semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi dan mengharumkan nama baik SMK Negeri 3 Tanjungpandan, tak lupa terima kasih teruntuk guru pembimbing Hermila,S.Pd. yang sudah mengupayakan Devin ikut dalam lomba ini.” Pungkas Abdul Albar,S.Ag.
Tag:Belitong, belitung, Smkn3tanjungpandan, sparta



